Sore sebentar lagi tertidur dalam pelukan malam
Senja yang dinanti menyatukan ke teguhan mereka
Laut mengejar,daratan tak beranjak
Kicau camar menjadi saksi dalam ikrar
“tutupi tubuhku dengan pelukan dan biarkan angin membelai tubuhku yang tidak dapat kau sentuh”
keindahan dan persahabatan pun lahir
Kesetiaan dan keseimbangan tampak jelas
Adam tercipta
kesepian lahir
Kesendirian merindukan kesempurnaan
Hawa pun tercipta
Wajah-wajah lahir dalam jiwa
Bersahabat dalam hati
Tapi kekacauan pasti hadir
Ego jadi senjata
Meredupkan hati yang bersahabat
Mengenang hari penuh harapan
Mengenang hari penuh perjuangan
Mengenang hari penuh keceriaan
Jiwa merenung seakan tak percaya
“Kenapa kita memaksa jiwa melupakan hati yang bersahabat”
Tidakkah kita sadar wajah kita satu
Dan dapatkah kita mengingkari fitrah itu
Persahabatan adalah wujud akan kesempurnaan
pencarian adalah bukti
Tapi persahabatan bukan malaikat
Bukan kain putih tanpa noda
Tapi dia adalah cermin jiwa yang berharap selalu dibersihkan
Hasrat kepemilikan mengantar
Mudah-mudahan langkah mencari kedamaian
Kalau begitu aku yakin
Malaikat akan mengaminkan
Tapi pencarian bukan malaikat
Dia adalah nafas
Dan nafas adalah perlombaan
Ego jadi perisai
Tapi mudah-mudahan hati menyertai kita
engkau dan aku adalah siang yang kau pertahankan dan malam yang kukejar, berlomba menggapai kesempurnaan
tapi mudah-mudahan hati menyertai kita
persahabatan,kemanusiaan dan etika mudah-mudahan hadir menengahi
walau hanya dalam hati
impian milik semua orang
dikejar sekuat hati
tapi kadang impian hanya dongeng semata
menghempaskan kita kejurang kepedihan
meninggalkan tak berdaya
tapi mudah-mudahan keikhlasan menyertainya
indah…indah…
impian indah
tapi sayang tak selalu nyata
menantang hati
mengukur kuatnya keinginan
mengikhlaskan kekalahan
menjemput pelangi harapan
jiwa
jiwa yang besar
berani melepas keinginan
tenang dalam kekalahan
bangkit dan selalu bangkit
jiwa
jiwa yang besar
cinta, keikhlasan dan kasih hidup dalam jiwamu