8.26.2010

00:00

Jiwa adalah puisi
Engkaupun tahu itu
Tapi kenapa masih saja kaubaca jiwaku
Persis seperti membaca koran pagi yang berdarah?Terpenggal,
Sepenggal dua penggal
Hingga terpenggal juga seluruhnya
Tahu, telah kupahat peti mati
Untuk bola matamu yang bersikukuh
Telah menyelami jiwaku
Seperti sepi yang telah habis kukubur
Dalam pedih tikamanmu!

No comments:

Post a Comment