10.08.2010

Romansa

Telah banyak tertulis segala luap rasa itu bersama helaan nafas
Namun segala cerita yang tertuang hanya menjadi tragedi dramatis
Detik demi detik kian meranggas tua dalam jejak langkah mengibamu
Raut bayangmu makin membuatku menderita dalam semu yang bisu

Tertinggal segala jerit pedih dalam bait-bait pilu dalam pusaran egomu
Kini, aku hanya menemu cadasnya sebongkah batu pada laju hasratmu
Sebab kau telah berpaut erat dengan cahaya kemilau yang memesonamu
Dan kau hampir tak ambil perduli dengan kepedihan yang kau tinggalkan

Tiap menjelang malam wajahmu selalu timbul tenggelam dalam kesendirianku
Entah mengapa sampai detik ini kau masih menyelip diantara detak jantungku
Hingga membuat dadaku sarat akan luap rasa yang kian terasa tawar karenamu
Padahal susah mati ku ingin enyahkan segala romansa, namun aku tak berdaya

No comments:

Post a Comment