Rengkuhan lembut sayapnya luluhkan keakuanku
Cairkan kebekuan jiwa di kutub kesendirian
Seakan tiada lagi sesuatu yang indah selainnya
Laksana matahari terangi hati yang kelam
Bagai bulan sinari taman rasa
Tumbuh bunga asmara terbangkan asa
Andai...
Ya, andai...
Bidadari itu datang
Tuangi anggur cinta di cawan jiwa
Mengalir di nadi
Berdetak di jantung
Nama sang Bidadari
Tapi…
Kupernah melukainya
Kupernah menyakitinya
Mungkin sayap mungilnya masih bisa mengepak
Tapi darah menetes diselanya
Mungkin kata maaf masih bisa terucap
Tapi tidak untuk cintanya
Tapi mungkin masih ada mukjizat
Yang merubah segalanya
No comments:
Post a Comment