1.01.2011

KEMANA BIDADARIKU

Rengkuhan lembut sayapnya luluhkan keakuanku
Cairkan kebekuan jiwa di kutub kesendirian
Seakan tiada lagi sesuatu yang indah selainnya
Laksana matahari terangi hati yang kelam
Bagai bulan sinari taman rasa
Tumbuh bunga asmara terbangkan asa

Andai...
Ya, andai...
Bidadari itu datang
Tuangi anggur cinta di cawan jiwa
Mengalir di nadi
Berdetak di jantung
Nama sang Bidadari

Tapi…
Kupernah melukainya
Kupernah menyakitinya

Mungkin sayap mungilnya masih bisa mengepak
Tapi darah menetes diselanya
Mungkin kata maaf masih bisa terucap
Tapi tidak untuk cintanya

Tapi mungkin masih ada mukjizat
Yang merubah segalanya

Untuk itu kutulis puisi sederhana ini 

(Would you always be my angel ?)

No comments:

Post a Comment