1.08.2011

MALAM TANPA PENYAIR JALANAN

tak cukup hanya satu kata
perasaan ini tulus apa adanya
dimanakah engkau wanita surgaku
disini hatiku terkunci karenamu
dalam malam ku merindumu
merindu hangat pelukmu
dimana dirimu
tak terdengarkah nyanyian senduku di penghujung malam
di kala hati merintih sekarat kehilangan nafasmu
kau tiada, ragaku hidup dalam bayang tak bernyawa
separuh hatiku yang tertinggal
merintih tak berdaya disaat semuanya diam membisu
akankah aku mati terinjak seperti semut hitam kecil itu
atau terbang bagai burung yang patah sayapnya
berusaha terbang dengan lukanya
membiarkan burung elang menghampirinya dan siap menerkamku saat terlihat benar rapuh tubuhku
seakan keduanya memang tak pernah bisa terhindarkan
dikala sebuah jalan menjadi sangat berati
berarti untuk kejayaan hidupku bersamanya
dan kau, aku. takkan pernah mampu, takkan pernah mampu tuk bahagia
dalam saat terpuruknya aku disini
selalu kau yang menjadi semangatku
dalam keadaan berkhayalku
kau hanya lemparkan senyum menandakan kau ada di dekatku
meski kau tak menyentuhku dalam nyata
seakan hilang segala angan
menembus khayalku yang telah tercipta
dan hanya tuhan tempat terdekat’ku tuk mengadu
meminta dalam setiap sujud malamku
semoga kau menjadi nyata dalam hidupku
hilang dalam khayal yang membuatku gila sepanjang malam
melihat kau tersenyum namun tak nampak
berlalu, semua berlalu melewati bagian otak kecilku
melewati ingatanku akan cinta yang tertanam
darinya untuk diriku dan dariku untuk dirinya
baik aku maupun dirinya
semoga tak pernah jemu akan rindu
walau tak lagi bersahabat dengan sang waktu
dan menguji kesabaran dengan membunuh waktu
ahhh aku memang si pemimpi kecil yang sedang terpuruk
terpuruk dalam ketidak berdayaan waktu
haruskah aku menghilang selagi sisa-sisa cerita ini menari sangat indah
aaahh….
namun predikat ” sang pecundang ” kan bersarang di pundakku
aku harus bersahabat atau membunuh waktu
bukan lari
kini, nanti!! sama saja pahitnya
semakin cepat akan semakin baik walaupun kenyataan yang kuterima jauh dari asa bahagia
kebahagian tentangmu akan selalu kusimpan, kusimpan disetiap detak jantung ini
tersimpan rapat dan akan ku kunci
hingga tak ada yang dapat keluar dan masuk ke dalam hati ini
hanya kau dan aku yamg menjadi penghuni istana hati
terdengar sangat naif memang
tapi memang itu yang terasa saat ini
semoga memang benar apa adanya
tersirat tapi tak terlihat
berbentuk tapi tak terasa
seperti orang bodoh ku selalu membenarkan yang salah
tentang hadirmu yang semu
mencari bayangmu yang semakin menggila
nyata tlah ku temui
ternyata hadirmu tiada
ketiadaan selama ini penuh membawa arti
sedikit pun ku hargai
setelah hilangnya kau dari pandangan mata
kembalilah kepadaku bawa bujuk rayumu
dan biarkan aku mendekapmu seperti dalam mimpi
agar tenang pada saat nanti ku mati
tak ada lagi mengejar obsesi
hanya menghabiskan waktu dengamu
dan kita yang menjadi pemenang dalam membunuh kejenuhan waktu

No comments:

Post a Comment