I can taste the dust wipe out my tears
When memory choirs upon the graves
Like the old times we share everything
Dancing the crazy wolf and singing the owl
Upon misery we run happiness
On a plate of rotten bronze
To swallow the fruit of emptiness
Everything is hollow since wind blown you away
My passion and desire committed suicide
Hanging on the ceiling of my broken heart
4.17.2013
MAAF
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Sayang. . .
Maaf jika untai kataku buraikan mimpi kita
Aku ingin jujur tentangnya
Seorang yang datang saat kau ada
Saat ku bermuka dua dan berbagi cinta
Sayang. . .
Ini bukan salahku dan salahmu
Kuhanya melanjut hidup yang tergaris didahiku
Hidup yang mengantarku padamu dan dia
Ia sungguh sederhana
Ia beri angin sayapku tuk mengepak tanpa minta dahan tuk balasan
Ia beri telinga saat kuingin berbagi tentang segala yang kulalui hari ini
Ia beri aku bicara yang bisa tenangkan badai samudra
Ia beri aku perlindungan hanya dengan sejumput senyuman
Semua ada saat kau berkubang dalam harimu yang perlahan membenam hadirku
Ya. . .aku telah berkhianat padamu
Kubagi cinta yang dulu sepenuhnya mulikmu
Kini kuingin jujur padamu
Dia telah ambil tempat dihatiku dan mensemayamkan dirimu
Maaf. . .
Maaf jika untai kataku buraikan mimpi kita
Aku ingin jujur tentangnya
Seorang yang datang saat kau ada
Saat ku bermuka dua dan berbagi cinta
Sayang. . .
Ini bukan salahku dan salahmu
Kuhanya melanjut hidup yang tergaris didahiku
Hidup yang mengantarku padamu dan dia
Ia sungguh sederhana
Ia beri angin sayapku tuk mengepak tanpa minta dahan tuk balasan
Ia beri telinga saat kuingin berbagi tentang segala yang kulalui hari ini
Ia beri aku bicara yang bisa tenangkan badai samudra
Ia beri aku perlindungan hanya dengan sejumput senyuman
Semua ada saat kau berkubang dalam harimu yang perlahan membenam hadirku
Ya. . .aku telah berkhianat padamu
Kubagi cinta yang dulu sepenuhnya mulikmu
Kini kuingin jujur padamu
Dia telah ambil tempat dihatiku dan mensemayamkan dirimu
Maaf. . .
4.16.2013
NIKMATI SAJA RASA INI
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Mestinya kita tak pernah saling mengenal
Mestinya kita tak pernah saling memandang
Mestinya kita tak pernah berjumpa
Dan mestinya engkau tak pernah ke tempat ini
Karena ternyata semua membuat aku jadi berbeda
Dan engkaupun juga berbeda
Ini tak biasa
Dan jauh dari biasa
Ini tak Logis
Dan jauh diluar logika
Ini tak mungkin
Dan memang sangat tak mungkin
Mana bisa rasa itu bersatu
Mana bisa hati ini menyatu
Karena kondisi kita berbeda
Karena dunia kita berbeda
Nikmati saja hidupmu disana
Dan aku juga disini
Nikmati saja rasa yang ada
Dan aku juga begini
Ini semua titipan nikmatNya
Yang patut disyukuri
Bukan tuk menghancuri hati yang lain
Syukuri saja
Nikmati gejolak hati ini
Syukuri saja
Nikmati rasa ini
Mudah - mudahan sang pencipta menambah nikmatNya
Tapi jangan pernah memaksanya menjadi kenyataan
Karena ini hanya sekedar ujian yang menguji hati kita
Jangan sampai terlena
Jangan sampai tegoda
Nikmati saja rasa ini
Karena tak ingin hati yang lain terluka
Mestinya kita tak pernah saling memandang
Mestinya kita tak pernah berjumpa
Dan mestinya engkau tak pernah ke tempat ini
Karena ternyata semua membuat aku jadi berbeda
Dan engkaupun juga berbeda
Ini tak biasa
Dan jauh dari biasa
Ini tak Logis
Dan jauh diluar logika
Ini tak mungkin
Dan memang sangat tak mungkin
Mana bisa rasa itu bersatu
Mana bisa hati ini menyatu
Karena kondisi kita berbeda
Karena dunia kita berbeda
Nikmati saja hidupmu disana
Dan aku juga disini
Nikmati saja rasa yang ada
Dan aku juga begini
Ini semua titipan nikmatNya
Yang patut disyukuri
Bukan tuk menghancuri hati yang lain
Syukuri saja
Nikmati gejolak hati ini
Syukuri saja
Nikmati rasa ini
Mudah - mudahan sang pencipta menambah nikmatNya
Tapi jangan pernah memaksanya menjadi kenyataan
Karena ini hanya sekedar ujian yang menguji hati kita
Jangan sampai terlena
Jangan sampai tegoda
Nikmati saja rasa ini
Karena tak ingin hati yang lain terluka
PERJALANAN
Labels:
PUISI KEHIDUPAN
Saat kita akan memulai perjalanan
Terasa sangat indah suatu perjalanan itu
Saat kita sudah mulai berjalan
Dan rintangan datang
Penat kan hinggap dalam pikiran kita
Tapi akan kah segala rintangan itu akan menghalangi laju kita
Nikmati dan segera bangkit tuk teruskan perjalanan
Selesaikan segala hal yang telah kita mulai
Karna kepuasan bukan terletak pada tujuan
Tapi pada keberhasilan kita menyelesaikan perjalanan itu
Terasa sangat indah suatu perjalanan itu
Saat kita sudah mulai berjalan
Dan rintangan datang
Penat kan hinggap dalam pikiran kita
Tapi akan kah segala rintangan itu akan menghalangi laju kita
Nikmati dan segera bangkit tuk teruskan perjalanan
Selesaikan segala hal yang telah kita mulai
Karna kepuasan bukan terletak pada tujuan
Tapi pada keberhasilan kita menyelesaikan perjalanan itu
DARI JAUH
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Dari jauh telah kutahan
Rasa yang muncul begitu saja
Ketika mendengar semua tawa dan tangismu
Meskipun dari jauh
Telah ku dekatkan ruang dan waktu
Kini tak begitu jauh
Kau dan aku
Bertemu dan membuktikan semua
Spekulasi rasa dan paras
Yang aku buat dari jauh
Apakah bodohku tak mengerti?
Begitu buramkah mataku
Tak menyadari dari jauh
Bahwa segala indahmu
Telah terikat dengan ruang dan waktu
Milik pria dengan benang takdir
Yang beruntung itu
Dengan segala baikmu
Dan tak salah rasa hatiku
Kau jadi milikku
Walau satu malam
Hanya satu malam
Kubiarkan indahmu memesonaku
Akhirilah malam indahku
Akhirilah dengan peluk dan nada merdumu
Dan tertoreh tinta ini untukmu
Yang beriku rasa
Dan kan kugenggam dalam melodi malam
Kagumku akan segala indahmu
Diriku yang mengenalmu dari jauh
Mengagummu dari jauh
Dan dari jauh memang ku
Harusku dari jauh
Rasa yang muncul begitu saja
Ketika mendengar semua tawa dan tangismu
Meskipun dari jauh
Telah ku dekatkan ruang dan waktu
Kini tak begitu jauh
Kau dan aku
Bertemu dan membuktikan semua
Spekulasi rasa dan paras
Yang aku buat dari jauh
Apakah bodohku tak mengerti?
Begitu buramkah mataku
Tak menyadari dari jauh
Bahwa segala indahmu
Telah terikat dengan ruang dan waktu
Milik pria dengan benang takdir
Yang beruntung itu
Dengan segala baikmu
Dan tak salah rasa hatiku
Kau jadi milikku
Walau satu malam
Hanya satu malam
Kubiarkan indahmu memesonaku
Akhirilah malam indahku
Akhirilah dengan peluk dan nada merdumu
Dan tertoreh tinta ini untukmu
Yang beriku rasa
Dan kan kugenggam dalam melodi malam
Kagumku akan segala indahmu
Diriku yang mengenalmu dari jauh
Mengagummu dari jauh
Dan dari jauh memang ku
Harusku dari jauh
4.15.2013
SANITY'S ECLIPSE
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Walk in deep dark
Smile with bitter fact
To search the key
To make you react
Between fatamorgana
Make a dream to reality
With a lot effort
Trying to impress you
No time to mourning
Try to keep walk
I can’t forget
I can’t deny
Bound myself with promise
Make me suffer
Take my memories
locked me in the abyss
In the palace of illusion
In the Hopeless desert
All the negative energy
Merge with painful memories
But still
I can’t deny
I can’t lie
I carry this feeling
Even this dark heart
That full of sorrow
Full of hatred
Rotten by lonely
I want you my dear
Deeply love you
Even after you break my heart
Make me hurt badly
I still can’t forget you
Altough now
I have banish my sanity
I standing in top of the palace
Still imagine your beautyfull face
Still hear your beautyfull voice
And then fade away
I jump
The fabric of reality torn apart
And all are dark
Everything become empty
When the eclipse happen
I wake my sanity come up
Realize something wrong
I still love you
I remember you
Even I know
I waste my time
To wait and loving
Person who won’t love me
Maybe don’t care about me
And want me go away
But
I will wait
I will love
I will try
The palace are gone
With some my memories
But the memories that i love you
Not vanished
Bound in my heart
Smile with bitter fact
To search the key
To make you react
Between fatamorgana
Make a dream to reality
With a lot effort
Trying to impress you
No time to mourning
Try to keep walk
I can’t forget
I can’t deny
Bound myself with promise
Make me suffer
Take my memories
locked me in the abyss
In the palace of illusion
In the Hopeless desert
All the negative energy
Merge with painful memories
But still
I can’t deny
I can’t lie
I carry this feeling
Even this dark heart
That full of sorrow
Full of hatred
Rotten by lonely
I want you my dear
Deeply love you
Even after you break my heart
Make me hurt badly
I still can’t forget you
Altough now
I have banish my sanity
I standing in top of the palace
Still imagine your beautyfull face
Still hear your beautyfull voice
And then fade away
I jump
The fabric of reality torn apart
And all are dark
Everything become empty
When the eclipse happen
I wake my sanity come up
Realize something wrong
I still love you
I remember you
Even I know
I waste my time
To wait and loving
Person who won’t love me
Maybe don’t care about me
And want me go away
But
I will wait
I will love
I will try
The palace are gone
With some my memories
But the memories that i love you
Not vanished
Bound in my heart
AKU INGIN MENGHILANG
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Tuhan. . .aku ingin menghilang
Bersama bintang yang ditelan malam
Karena seketika hilanglah segala kuatku
Aku pun tak tahu di mana aku berdiri
Kepada siapa aku mendongakan segala yang kupunya
Peran apa yang ku lakoni ?
Tuhan. . .biarkan aku meredup
Seperti redupnya pelangi saat langit mencerah
Dan biarkan hanya indahku yang diingat
Karena tak mampu lagi aku mencinta
Dan hilangkan semua pengertian dan nalarku
Mengapa. . ?
Dimanakah. . ?
Kapankah. . ?
Akankah. . ?
Mungkinkah. . ?
Bilakah. . ?
Hanya itu yang tertinggal
Tuhan. . .biarkan hatiku mendingin
Seperti mendinginya musim ini
Karena aku semakin tak tau ke mana aku berjalan
Dan ketika semakin aku mencoba berlari dari memori itu
Malah lukaku semakin terbuka lebar
Tuhan. . .bolehkah. . ?
Karena semakin aku berteguh
Semakin jiwa ini terpuruk tak dapat terbang
Diikat dengan semua yang lalu dan harap yang mustahil
Sungguh aku tak mengerti naskah apa yang ada di tangan sang pujangga hidup
Tuhan. . .biarkan aku sekali ini saja menghilang tanpa jejak
Bersama bintang yang ditelan malam
Karena seketika hilanglah segala kuatku
Aku pun tak tahu di mana aku berdiri
Kepada siapa aku mendongakan segala yang kupunya
Peran apa yang ku lakoni ?
Tuhan. . .biarkan aku meredup
Seperti redupnya pelangi saat langit mencerah
Dan biarkan hanya indahku yang diingat
Karena tak mampu lagi aku mencinta
Dan hilangkan semua pengertian dan nalarku
Mengapa. . ?
Dimanakah. . ?
Kapankah. . ?
Akankah. . ?
Mungkinkah. . ?
Bilakah. . ?
Hanya itu yang tertinggal
Tuhan. . .biarkan hatiku mendingin
Seperti mendinginya musim ini
Karena aku semakin tak tau ke mana aku berjalan
Dan ketika semakin aku mencoba berlari dari memori itu
Malah lukaku semakin terbuka lebar
Tuhan. . .bolehkah. . ?
Karena semakin aku berteguh
Semakin jiwa ini terpuruk tak dapat terbang
Diikat dengan semua yang lalu dan harap yang mustahil
Sungguh aku tak mengerti naskah apa yang ada di tangan sang pujangga hidup
Tuhan. . .biarkan aku sekali ini saja menghilang tanpa jejak
MELAWAN CAHAYA
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Aku tidur di antara tawa dan doa
Terlelap dalam selimut cahaya
Aku tertidur setelah sekian lama
Tiada peduli lagi sibuk dan kerja
Beban itu kuletakkan semua
Ketika gelap begitu menggoda
Meski terang sinar cahaya
Kelopak mataku menutupi mata
Biarkan gelap memberi tanda
Bukan lagi waktuku untuk cinta dan bahaya
Segala ilmu berteori
Tubuh ini masih mampu memberi
Apa daya sang mimpi
Beri ruang untuk pergi
Jauh-jauh dari jangkau sakit hati
Dari kasih yang kau terima dengan pergi
Maka aku tidur di antara nyata dan mimpi
Memilih untuk terdiam sendiri
Meski ku tahu pasti
Ku ingin bermimpi hingga datang sang pagi
Terlelap dalam selimut cahaya
Aku tertidur setelah sekian lama
Tiada peduli lagi sibuk dan kerja
Beban itu kuletakkan semua
Ketika gelap begitu menggoda
Meski terang sinar cahaya
Kelopak mataku menutupi mata
Biarkan gelap memberi tanda
Bukan lagi waktuku untuk cinta dan bahaya
Segala ilmu berteori
Tubuh ini masih mampu memberi
Apa daya sang mimpi
Beri ruang untuk pergi
Jauh-jauh dari jangkau sakit hati
Dari kasih yang kau terima dengan pergi
Maka aku tidur di antara nyata dan mimpi
Memilih untuk terdiam sendiri
Meski ku tahu pasti
Ku ingin bermimpi hingga datang sang pagi
RASA RUMIT
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Rangkaian rasa terangkai dengan lugas
Meranum bersama waktu
Tumbuh besar berbarengan dengan canda
Jabat tangan menghapus dosa, meleburkan kecanggungan
Tawa menyembunyikan resah sampai akhirnya menangis sendiri
Bersandar merenung membebani pikiran
Kadang pula tertawa kecil
Menyalahkan masa lalu yang sudah terpilih ketika itu
Dan akhirnya rumit menjadi jawabnya
Seperti yang lain kembali kepada pengaduan
Gundah meminta jawaban yang lalu menghela nafas panjang sambil memijat kening yang terasa penat
Bersama lirih tulus terucap.. ” maaf sudah menjadikannya rumit "
Meranum bersama waktu
Tumbuh besar berbarengan dengan canda
Jabat tangan menghapus dosa, meleburkan kecanggungan
Tawa menyembunyikan resah sampai akhirnya menangis sendiri
Bersandar merenung membebani pikiran
Kadang pula tertawa kecil
Menyalahkan masa lalu yang sudah terpilih ketika itu
Dan akhirnya rumit menjadi jawabnya
Seperti yang lain kembali kepada pengaduan
Gundah meminta jawaban yang lalu menghela nafas panjang sambil memijat kening yang terasa penat
Bersama lirih tulus terucap.. ” maaf sudah menjadikannya rumit "
SOSOK ITU DI RUANG HAMPA
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Apa yang kau cari tak ada yang penting di sini
Hanya pemikir yang dikuasai isi kepalanya sendiri
Kau mencari matahari dalam ruang sempit ini
Sementara si penghuni sibuk menenangkan suara - suara sunyi
Cecar dan cercamu tak berarti
Memang sulit bagimu untuk mengerti
Bagimu, dia ibarat anomali
Yang selalu memaki luka dan bersemayam dalam sepi
Ah. . .langkanya simpati dan empati
Indahnya duniamu jauh dari murka dan patah hati
Sayang, di matamu dia hanya pecundang berkubang sedih
Bukan petarung yang mencoba bangkit kembali
Masih mencari - cari. . .?
Percuma, jika engkau masih enggan mengerti
Hanya pemikir yang dikuasai isi kepalanya sendiri
Kau mencari matahari dalam ruang sempit ini
Sementara si penghuni sibuk menenangkan suara - suara sunyi
Cecar dan cercamu tak berarti
Memang sulit bagimu untuk mengerti
Bagimu, dia ibarat anomali
Yang selalu memaki luka dan bersemayam dalam sepi
Ah. . .langkanya simpati dan empati
Indahnya duniamu jauh dari murka dan patah hati
Sayang, di matamu dia hanya pecundang berkubang sedih
Bukan petarung yang mencoba bangkit kembali
Masih mencari - cari. . .?
Percuma, jika engkau masih enggan mengerti
SIAPA YANG BILANG
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari
Bagiku langit biru terlalu menyilaukan untuk dinikmati
Lebih baik kututup saja mataku
Dan menyimpannya untuk bulan nanti malam.
Ya. . .aku memang jauh dari terang
Kalau kau ingin tahu tempatku tinggal
Hanyalah sebatas bayang - bayang di kakimu
Merangkak terus di atas bumi seperti pesakitan kusta
Yang tak kunjung sembuh.
Ya. . .begitulah aku di siang hari
Hanya seonggok bayang penuh koreng
Tapi lihat jika senja mulai surut dan gelap mulai datang
Tubuhku yang hanya sepetak itu akan membengkak
Dan akan meluap membanjiri segenap ruang dalam planet aneh ini.
Dan semua luka yang ada padaku Akan berputar dan akan menari
Menjadi sekawanan bintang berkerjapan pelan - pelan.
Ya. . .aku memang jauh dari terang dan mataku
Mereka hanya untuk bulan nanti malam
Dan bukan untuk langit biru
Yang selalu menyilaukan tuk dinikmati.
Jadi siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari
Bagiku langit biru terlalu menyilaukan untuk dinikmati
Lebih baik kututup saja mataku
Dan menyimpannya untuk bulan nanti malam.
Ya. . .aku memang jauh dari terang
Kalau kau ingin tahu tempatku tinggal
Hanyalah sebatas bayang - bayang di kakimu
Merangkak terus di atas bumi seperti pesakitan kusta
Yang tak kunjung sembuh.
Ya. . .begitulah aku di siang hari
Hanya seonggok bayang penuh koreng
Tapi lihat jika senja mulai surut dan gelap mulai datang
Tubuhku yang hanya sepetak itu akan membengkak
Dan akan meluap membanjiri segenap ruang dalam planet aneh ini.
Dan semua luka yang ada padaku Akan berputar dan akan menari
Menjadi sekawanan bintang berkerjapan pelan - pelan.
Ya. . .aku memang jauh dari terang dan mataku
Mereka hanya untuk bulan nanti malam
Dan bukan untuk langit biru
Yang selalu menyilaukan tuk dinikmati.
Jadi siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari
ELEGI
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Ia yang hendak mencipta
Menciptalah atas bumi ini
Ia yang akan tewas
Tewaslah karena kehidupan
Kita yang mau mencipta dan akan tewas
Akan berlaku untuk ini dengan cinta
Dan akan jatuh seperti permata mahkota
Sebutir demi sebutir
Apa juga masih akan tiba
Mesra yang kita bawa
Tiadalah kita biarkan hilang karena hisapan pasir
Engkau yang telah berani menyerukan
Kebenaranmu dari gunung dan keluasan
Sekali masa akan ditimpa angin dan hujan
Jika suaramu hilang dan engkau mati
Maka kami akan berduka
Dan menghormatimu bersama kekasih kami
Kita semua berdiri di belakang tapal
Dari suatu malam ramai
Dari suatu kegelapan tiada berkata
Dari waktu terlalu cepat dan kita mau tahan
Dari perceraian tiada mungkin
Dan sinar mata yang tiada terlupakan
Serulah, supaya kita ada dalam satu barisan
Serulah, supaya jangan ada yang sempat merindukan senja
Terik yang keras tiada lagi akan sanggup mengeringkan kembang kerenyam
Pepohonan sekali lai akan berdahan panjang
Dan buah - buahan akan matang pada tahun yang akan datang
Laut India akan melempar parang
Bercerita dari kembar cinta dan perceraian
Aku akan minta supaya engkau
Berdiri curam atas puncak dibakar panas
dan sekali lagi berseru, akan pelajaran baru
Waktu itu angin Juni akan bertambah tenang
Karena bulan berangkat tua
Kemarau akan segan kepada bunga yang telah berkembang
Di sini telah datang suatu perasaan
Serta kita akan menderita dan tertawa
Tawa dan derita dari yang tewas
yang mencipta
Menciptalah atas bumi ini
Ia yang akan tewas
Tewaslah karena kehidupan
Kita yang mau mencipta dan akan tewas
Akan berlaku untuk ini dengan cinta
Dan akan jatuh seperti permata mahkota
Sebutir demi sebutir
Apa juga masih akan tiba
Mesra yang kita bawa
Tiadalah kita biarkan hilang karena hisapan pasir
Engkau yang telah berani menyerukan
Kebenaranmu dari gunung dan keluasan
Sekali masa akan ditimpa angin dan hujan
Jika suaramu hilang dan engkau mati
Maka kami akan berduka
Dan menghormatimu bersama kekasih kami
Kita semua berdiri di belakang tapal
Dari suatu malam ramai
Dari suatu kegelapan tiada berkata
Dari waktu terlalu cepat dan kita mau tahan
Dari perceraian tiada mungkin
Dan sinar mata yang tiada terlupakan
Serulah, supaya kita ada dalam satu barisan
Serulah, supaya jangan ada yang sempat merindukan senja
Terik yang keras tiada lagi akan sanggup mengeringkan kembang kerenyam
Pepohonan sekali lai akan berdahan panjang
Dan buah - buahan akan matang pada tahun yang akan datang
Laut India akan melempar parang
Bercerita dari kembar cinta dan perceraian
Aku akan minta supaya engkau
Berdiri curam atas puncak dibakar panas
dan sekali lagi berseru, akan pelajaran baru
Waktu itu angin Juni akan bertambah tenang
Karena bulan berangkat tua
Kemarau akan segan kepada bunga yang telah berkembang
Di sini telah datang suatu perasaan
Serta kita akan menderita dan tertawa
Tawa dan derita dari yang tewas
yang mencipta
HEY KAMU
Labels:
PUISI DAN SYAIR
Hey kamu
Tidakkah kamu melihat aku yang ada disini
Selalu disini menunggumu disetiap dentingan waktu
Iya disini, disini tanpa pernah kau hiraukan
Tanpa pernah kau sadari aku yang selalu ada
Hey kamu
Bisakah kamu menoleh sejenak
Melihat memperhatikan aku sesaat saja
Hanya sesaat saja yang ku inginkan
Agar kamu pun tahu bahwa aku yang ada disini selalu menunggumu
Tidakkah kamu melihat aku yang ada disini
Selalu disini menunggumu disetiap dentingan waktu
Iya disini, disini tanpa pernah kau hiraukan
Tanpa pernah kau sadari aku yang selalu ada
Hey kamu
Bisakah kamu menoleh sejenak
Melihat memperhatikan aku sesaat saja
Hanya sesaat saja yang ku inginkan
Agar kamu pun tahu bahwa aku yang ada disini selalu menunggumu
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
Labels
- ARTIKEL CINTA (12)
- ARTIKEL ISLAMI (8)
- ARTIKEL UMUM (7)
- CERPEN (5)
- KISAH/CERITA (1)
- PUISI BANGSA (3)
- PUISI CINTA (84)
- PUISI DAN SYAIR (226)
- PUISI KEHIDUPAN (39)
- PUISI RINDU (5)
- PUISI TAHUN BARU (4)
- PUISI ULANG TAHUN (8)
- ROMANTIC (4)
Pencarian
Site My Friends
Download Buku Gratis
Error loading feed.
Comulus Labels
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Join This Site
CBOX
Music Box
Total Pageviews
83163
Calender
Earth Ball
Anton Hydrogenic. Powered by Blogger.