9.19.2010

HUJAN

Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim,
Hari mulai hujan terus,
Didahului dengan langit hitam kelam.
Ada sedikit rasa takut dalam diriku.
Sendiri…
Kesepian…
Kemudian turunlah hujan,
Manusia dengan sejuta kegagahannya,
Menjadi tidak berarti apa-apa disaat hujan,
Hanya bisa diam,
Mungkin merenung.
Banyak memori yang tiba-tiba keluar,
Berloncatan disaat hujan,
Sejuta kenangan yang tanpa permisi
Memenuhi seluruh isi Kepala.
Perasaan-perasaan yang hanya di dapat
Pada saat hujan turun.
Hujan deras,
Ada yang memilih mencermati,
Mengagumi, membiarkan diri
Beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia.
Ada juga yang marah karena aktivitasnya terhenti.
Terputus dari sesuatu yang disebut dengan peradaban,
Sebagian merasa takut,
Merasa hujan seperti badai yang menghampiri
Seluruh hidupnya.
Kadang seseorang merasakan ketiganya…
Tetapi Sore ini,
Entah mengapa hujan menjadi punya makna,
Selalu ada pelangi setelah hujan,
Awan selalu kembali cerah,
Anak kecil, tukang jualan, hingga para
Pekerja kembali memenuhi jalanan.
Hujan ternyata bukan untuk selamanya,
Kadang memang panjang,
Kadang teramat panjang.
Tapi semua itu kembali normal,
Masih ada kehidupan setelah hujan…
Masalah itu ibarat hujan,
Betapa pun berat,
Betapa pun sakit,
Menyesakan,
Membuat mual dan ingin muntah.
Suatu hari…
Pasti akan berakhir
Bersabar, menunggu, mungkin merenung.
Sambil menanti hujan usai
Tidak perlu menembus derasnya hujan,
Membiarkan diri bertambah sakit
Atau basah kuyup.
Sedikit lagi….
Matahari akan kembali bersinar.
Sedikit lagi…
Keceriaan akan kembali mengisi hari.
Sedikit lagi…

No comments:

Post a Comment