9.30.2010

Ironi Dari Sebuah Kemunafikan

Dia yang termenung dan termangu
Seakan-akan tersedot kedalam lubang hitam dalam pikirannya yang nyaris beku
Perangai itu masih disana
Perangai yang menghubungkan antara hati dan logika
Sebuah antagonistik yang masih menjelajahi kelimbungan
Dan masih bermain dengan kesetiaan
Atau mungkinkah ini adalah sebuah penghianatan?
Persetan dengan etika!
Bibir berkata, hati berkelana, dan Otak menyimpang entah kemana
Semua begitu kontradiksi
Tidak ada kejelasan
Tidak ada keselarasan
Dan sesosok individu hilang dari kriteria tegas atas sebuah karakteristik
Dia hanyalah maya atas dirinya…
Dia hanyalah abu-abu…
Dia hanyalah remang…
Dia tidak cukup nyata untuk menjadi nyata.

No comments:

Post a Comment