11.26.2010

AKU SEHARUSNYA SADAR


                Aku seharusnya sadar dengan apa yang aku jalani sekarang. Sadar tidak sadar banyak konsekuensi yang akan aku temui di depan sana. Aku tau hidup memang sebuah pilihan tapi pilihanku kali ini tidak sejalan dengan hati nuraniku, tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Tak sedikit aku mendapatkan tanggapan dari orang orang yang berada disekitarku, pandangan-pandangan  negative pun  sering kali mampir di telingaku, walau begitu pedih, tapi Tak banyak yang dapat aku lakukan, tak banyak yang dapat aku  katakan pada semua orang untuk membela diriku tapi satu yang pasti, satu yang harus mereka ketahui  “Aku hanya ingin melihatnya tersenyum”
            Hidup yang kini aku  lalui sekarang terasa hambar,mengalir tenang seperti air.Tak ada kebahagiaan yang dulu sangat aku idamkan. Aku tak tahu bagaimana cara memulai kehidupan itu,menatanya kembali sehingga menjadi indah seperti dulu, saat dimana kebahagiaan adalah hal yang tak pernah luput dalam kehidupanku. Tak jarang aku terkadang putus asa menjalaninya. Tapi ada satu kekuatan dalam diriku yang terus terusan memberikan semangat yang luar biasa untukku. Hingga aku pun mampu melewati semuanya  dengan tetap tersenyum meski hati dan jiwaku merintih. Aku sering merenungi kebodohan yang aku jalani sekarang. Tersenyum , bicara  bahkan menangis sendiri. Tak ubahnya seperti orang gila, tapi itulah aku, terkadang lebih suka memendam masalahku sendiri ketimbang harus menceritakan pada orang lain.
            Hari pun berganti hari, seperti biasa aku memulai pagi ini dengan senyuman yang terkadang tak ikhlas. Berangkat ke kampus dengan berjalan kaki, menyusuri jalan demi jalan setapak. Bertemu dengan orang orang sekitar,bertemu tukang becak yang sering mangkal di daerah dekat rumahku. Mereka melemparkan senyum kepadaku. Bahkan banyak dari mereka yang berteriak memanggil namaku ketika melihatku. Menjadi manusia yang dibutuhkan oleh orang banyak adalah keinginanku tapi dengan masalah yang aku alami sekarang, mugkinkah aku masih bisa dibutuhkan oleh mereka??
Kenapa mesti aku yang harus menjalaninya?? Aku capek melakukan semua ini. Sampai kapan aku harus mengalah?? Memaksa hatiku untuk menjalani sesuatu yang tidak aku inginkan termasuk menyayangi seseorang yang sejatinya tidak pernah aku sayangi. Hanya karena aku ingin melihatnya tersenyum maka semuanya aku jalani. Ya ALLLAH………………………………….. kenapa semuanya harus begini???
************************
            Hari kini berganti hari, minggu bergulir ke minggu yang lain, hingga bulan beranjak ke bulan yang lainnya lagi... aku masih saja tetap berputar-putar pada masalahku. Kedilemaan menghantuiq,,, Apakah baiknya  aku mengakhiri semuanya atau tetap pada tujuan sebelumnya,, yaaaa….. ingin melihatnya tersenyum. Hingga kini batinq mencapai titik klimaksnya,, akhirnya kuputuskan untuk menuruti hati kecilq. Aku meninggalkannya dan memulai hari-hari indahq kembali. Tapi apa aku sanggup???Yaa… aku tipe manusia yang tergolong padasss

No comments:

Post a Comment