11.26.2010

Jangan Biarkan Aku Jatuh


Malam itu menjadi saksi bisu pertemuanku dengannya, lantunan syair-syair  yang mengalun indah saat bibirnya mengucap kata demi kata yang telah terangkai,,,, hatiku tertegun , sosok seorang arjuna kutemukan dalam dirinya. Mungkinkah dia adalah orang yang selama ini aku cari??? Seseorang yang selama ini aku butuhkan????
Adit begitu orang-orang menyapanya. K’aditya adalah salah seorang mahasiswa jurusan komunikasi. Aku mengenalnya sejak malam itu. Saat-saat dimana dia menunjukkan kelebihannya. Kepandaiannya melantunkan kalimat-kalimat indah seperti Khalil Gibran menjadi satu nilai plus bagi dirinya. Ditambah suaranya yang merdu menambah kesempurnaan hidup yang melekat dalam diri k’adit. Tapi yang tersirat dalam hatiku, bisikan yang kuat, yang mengumandangkan kesetiaan dan sebuah teguran lembut.
“ Ka’ …… saya duluan ya……” pamit k’adit pada senior-senior yang lain usai latihan pada malam itu.
Sebuah senyuman manis tersungging dibibirnya. Entah ia tujukan padaku atau orang-orang yang berada disekitarku. Tapi walaupun begitu aku bisa melihat senyum termanis seorang k’aditya…….. diapun menghilang dari pelupuk mataku. Aku merasakan getaran-getaran halus direlung-relung jiwaku. Rasa yang tiga tahun lalu lenyap dan tak pernah aku rasakan. Tapi entah mengapa ssat aku mengenalnya dengan sendirinya rasa itu kembali bersemi. Mungkinkah dia?????????
Hingga suatu saat, aku kembali dipertemukan dalam sebuah organisasi. Entah kenapa Tuhan mempertemukan aku lagi dengannya. Aku takut……… aku takut jika aku mengaguminya…… aku takut jika aku menyayanginya……. Terlebih jika aku harus mencintainya….. sebuah rasa yang teramat aku takuti.. bukan apa-apa aku hanya tak ingin kisahku terulang lagi, yang harus menyayangi seseorang yang mengabaikan rasaku…….. “ ya Tuhan…….. JANGAN BIARKAN AKU JATUH CINTA padanya”
Tapi entah kenapa rasa itu terus saja menggeliat. Rasa yang terus menyiksa batinku.  Hingga suatu hari, aku tengah berjalan menyusuri  koridor kampus. Tiba-tiba salah seorang temannya memanggilku, “arin……… ntar jam 3.00 kita rapat ya de’ di tempat biasa” ujar k’erick salah seorang temannya. Akupun tersenyum dan sekilas menatap kea rah k’adit. Dia tersenyum, aku tak percaya dia tersenyum kepadaku. Sosok yang selama ini aku idolakan, sosok yang aku kenal, sosok yang aku tau namanya lewat sebuah jas yang ia kenakan pada saat itu yang bertuliskan pada papan namanya  “ADITYA”
                                      ********************************************
Tahun yang lama baru saja menghembuskan nafas terakhirnya ke angkasa. Aku berharap tahun yang baru bisa membawa suasana baru dalam hidupku. Bisa membahagiakan diriku, dan semua tentangku. Akhir januari tercatat sejarah penting. Kini aku mengenal sosok k’adit. Organisasi yang mempertemukanku dengannya, dan organisasi itu juga yang membuatku dekat dengannya. Tapi satu yang kusesali, kenapa harus dia???? Dia terlalu indah bagiku, sulit untuk aku gapai. Aku sama sekali tak berniat untuk mencintainya, bukan apa-apa aku hanya takut jika ia mengabaikanku seperti yang dilakukan seseorang tiga tahun yang lalu. Tapi hari itu aku gak tahu, perasaan apa yang tengah aku rasakan. Sebuah tatapan sendu yang begitu d dalam, sepertinya mengiris dasar jiwaku.Aku merasakan kesakitan tapi kebahagian juga menyelimutiku. Ya Tuhan……….. jangan biarkan aku menaruh hati padanya. Dia sosok yang terlalu sempurna untuk aku cintai, sementara aku adalah sosok yang lemah, yang sulit untuk mencintai tapi ketika aku mencintai seseorang maka sulit rasanya untuk aku lupakan bahkan butuh waktu untuk bertahun-tahun untuk menyadari semuanya. Aku hanya tidak ingin mencintai seseorang yang tidak mencintaiku. Tapi akhir-akhir ini perilaku k’adit berubah, kini k’adit benar-benar telah menjadi arjuna yang membuatku mersa tenang berada disisinya. Sosok seorang kakak yang mampu melindungiku. Yang selalu membuatku merasa tenang ketika berada didekatnya. Tapi aku tak tahu apa yang dia lakukan sekarang. Yang aku tahu k’adit hanya ingin menganggapku seorang adik dan gak lebih dari itu. Dengan sikapnya yang sekarang ia tujukan padaku rasanya ia benar-benar hanya menganggapku seorang adik, bukan apa-apa seperti yang aku rasakan padanya. Tak ada yang ingin aku sesali hanya saja kenapa harus aku lagi?? Kenapa harus sekarang?? Dan kenapa semuanya mesti terjadi?? Tapi walaupun begitu ada satu yang ingin aku katakan padanya.
 “ ka’ aku senang bisa mengenalmu”
Aku harap dia selamanya menjadi k’aditya yang aku kenal saat ini, k’aditya yang penyayang, dan sosok yang penuh perhatian. Dan satu lagi sosok yang selalu membuatku tertawa.

No comments:

Post a Comment