11.26.2010

MAAFKAN AKU (III)



Aku mungkin orang  paling berdosa yang dilahirkan ke dunia. Aku bahkan pantas masuk neraka karena hal ini. Ya Tuhan… apa yang telah aku lakukan? Anggun adalah sosok yang lembut yang penuh perhatian, aku tak tega untuk melukai hatinya. Dia mungkin manja tapi aku senang dengan sifatnya itu. Dia terlalu baik untukku, dia sama sekali tak pernah marah pada diriku meskipun aku tahu semua itu memang salahku. Sementara Dewi adalah sosok seorang adik yang selalu ada disaat aku butuh, yang penyayang, yang mampu membuatku merasa tenang ketika aku berada didekatnya. Dia begitu lugu, dia sungguh tak tahu apa-apa tentang masalah ini. Bagaimana caraku menjelaskan pada keduanya. Aku gak tahu semuanya bakal setragis ini. Aku dilema, aku terjebak dengan cinta yang aku rajut sendiri. Apakah aku harus melukai hati orang lain lagi???? Aku tak sanggup melakukannya .  Aku capek dengan hal seperti itu. Entah berapa hati yang telah aku sakiti, telah aku khianati hanya karena tuntutan perasaan yang aku miliki. Tapi aku juga gak mungkin jalanin hubungan ini terus. Aku harus jujur pada mereka, aku harus mengatakannya bahwasanya aku telah menduakan mereka. Tapi yang aku nggak tahu bagaimana caranya ngomong ma mereka?? Apa aku harus melihat air mata menetes dari pipi mereka.
**************************************
Hari minggu, tanggal 14 Februari bertepatan hari kasih sayang, bahkan menjadi sesuatu yang gak bakal bisa aku lupakan dalam hidupku. Dihari yang sama aku telah melukai 2 hati sekaligus. Aku tahu aku jahat, bahkan sangat jahat malah… tapi aku juga harus jujur. Aku  takut kehilangan mereka. Hanya saja aku gak sanggup lihat mereka menangis karena aku. Hari itu menjadi momen yang mungkin menjadi kenangan terpahit dalam diri Anggun dan Dewi.  “ Maafin kk Wy….. kk gak tahu mau ngomong mulai dari mana,” ungkapku merancang kalimat yang tengah aku persiapkan untuk memulai segala skenario itu kembali.
“ Arga!!” ujar seseorang memanggilku. Secara spontan aku berbalik kearah suara itu.
“ Napa Dit ????????????? tanyaku
“ Anggun, Ga,,,,, dia pingsan.”
“ lantas dimana ia sekarang????” tanyaku penuh cemas.
Aku benar-benar tak tahu mesti berbuat apa, belum lagi aku harus mengatakan padanya tentang semua masalah ini, tiba-tiba aku harus mendengar kabar kalau ia pingsan. Hatiku berkecamuk,apa yang akan terjadi kedepannya.
Aku berlari menuju tempat dimana ia terkapar, disana ada Dewi yang menatapku penuh harap. Kini aku benar-benar merasa bahwa akulah manusia setengah setan yang dilahirkan ke dunia ini. Tapi apa dayaq??

No comments:

Post a Comment