11.11.2010

CINTA SEMUSIM KITA

Beradu dengan mata elangmu
sungguh membuatku tak berdaya
indahnya mimpi yang pernah kau tawarkan
memaksaku rela meninggalkan semua angan-angan
hanya untuk meraih hatimu
namun demikian…
rendang tak mungkin kan berbuah
dengan sekelip mata, kau memporak-porandakan tatanan pondasi yang susah payah kubangun
redup angkasa menaungi kita
bayang-bayang perpisahan dicakrawala memanjang dan semakin nyata
dan untuk kali terakhir usapan tanganmu kurasakan
dingin menghapus hangat air mataku…
cinta kita tersemai semusim, tak mungkin bisa berputik
karena akar kesetiaan telahpun tercerabut dari hatimu
beranjaklah pergi ia kini
meninggalkan bara lara berbalur duka tak berujung dibilik hatiku
nanar kutatap punggungmu,
kau pun tak menoleh untuk yang terakhir kalinya
kau tak ingin melihat raut wajahku yang dirundung kedukaan
kau pun ingin sembunyikan crystal beningmu yang tak kau kehendaki kejatuhannya…

No comments:

Post a Comment